MEDIA MASSA SEBAGAI AGEN OF CHANGE

Mengapa media massa dapat memotivasi kita untuk bebas berkomunikasi ?, hal ini disebabkan media massa berperan sebagai institusi pencerahan masyarakat, yaitu sebagai media edukasi. Selain itu media massa juga menjadi media informasi, yaitu media yang setiap saat menyampaikan berbagai informasi kepada masyarakat. Terakhir media massa sebagai media hiburan, ( agent of change yang tadi ) yaitu mendorong agar perkembangan budaya itu bermanfaat bagi manusia bermoral dan masyarakat sakinah, dengan demikian media massa juga berperan untuk mencegah berkembangnya budaya – budaya yang justru merusak peradaban manusia dan masyarakatnya.



Karena tidak ada sesuatupun/seorangpun yang dapat menahan laju perkembangan teknologi informasi bahkan keberadaan internet telah menghilangkan garis – garis batas antar negara dalam hal flow of information. Informasi dapat mengalir dengan deras dari atau ke luar negara lain, karena batasan antar negara tidak dikenal dalam dunia maya. Bahkan di dunia pengguna terbanyak BlackBerry ( seluler yang lebih progresif mengadopsi internet ) adalah Indonesia. Kebebasan dalam berkomunikasi telah menjadi life style, contoh buruknya ialah dalam hal menghadapi ancaman masyarakat yang lebih besar seperti terorisme, seharusnya media massa lebih banyak menyoroti aspek fundamental pada terorisme seperti mengapa terorisme itu terjadi bukan hanya pada aksi – aksi terorismenya saja atau hanya pada aksi – aksi pemberantasan terorisme itu sendiri yang menampilkan adegan – adegan kekerasan, radikal, sadisme yang sering disiarkan media-media tv

CONTOH :

1. Melihat media massa sebagai window on event and experience. Media dipandang sebagai jendela yang memungkinkan khalayak melihat apa yang sedang terjadi di luar sana, atau media merupakan sarana informasi untuk mengetahui berbagai peristiwa. 

2. Media sering dianggap sebagai a mirror of event in socity and the world, implying a faithful reflection. Cermin berbagai peristiwa yang ada di masyarakat dan dunia, yang merefleksikan apa adanya, karenanya para pengelola media sering merasa tidak bersalah jika media penuh dengan kekerasan, konflik, pornografi dan berbagai keburukan lain. 

3. Memandang media massa sebagai filter, atau gatekeeper yang menyeleksi berbagai hal untuk diberi perhatian atau tidak. Televisi senantiasa memilih isu, informasi atau bentuk content yang lain berdasarkan standar para pengelolanya. 

http://am-knowledges.blogspot.com/2015/10/media-massa-sebagai-agent-of-change_28.html?m=1#

Komentar